Ratusan Alkitab Dibakar, Wawali Disinyalir Terlibat

Aksi pembakaran terhadap ratusan Alkitab Perjanjian Baru (PB) yang terjadi di sebuah kota dekat Tel Aviv, mengundang penyelidikan Kepolisian Israel. Aksi ini dinilai telah menyinggung kebebasan beragama yang ada.
Juru Bicara Kepolisian Micky Rosenfeld sebagaimana dilan-sir Komentar dari CNN (28/05), mengatakan bahwa petu-gas investigasi akan memulai dengan meneliti foto-foto yang menunjukkan ‘sejumlah besar’ Alkitab Perjanjian Baru yang dibakar bulan ini di Kota Or-Yehuda.
Kejadian ini menimbulkan kekhawatiran dari sejumlah masyarakat minoritas yang tergabung dalam Messianic Jews (kelompok Yahudi yang mengakui Keallahan Kristus sebagaimana agama Kristen). Hal ini juga menimbulkan reaksi dari para penginjil di Amerika Utara, Eropa dan Asia yang mengunjungi Israel.
Calev Myers, kuasa hukum dari kelompok Messianic Jews di Israel mengatakan, pihak-nya berencana mengajukan keberatan secara formal dari Dewan Gereja di Israel, selaku organisasi yang terdiri dari sejumlah organisasi Kekris-tenan di luar Israel.
“Saya harap pelaku yang bertanggung jawab akan dituntut dan dihukum,” tan-dasnya. Menariknya, pemba-karan Alkitab PB ini disebut-sebut melibatkan Uzi Aharon, Wakil Walikota (Wawali) Or-Yehuda.
The Jerusalem Post melapor-kan bahwa sang wakil waliko-ta yang diwawancara oleh sta-siun televisi Rusia, Italia dan Prancis, telah menjelaskan penyesalannya atas pemba-karan Alkitab tersebut.
Aharon mengakui bahwa dia telah mengumpulkan Alkitab Perjanjian Baru dan ‘bahan-bahan propaganda Messianic’ lainnya yang ada dalam ko-tanya, namun ia membantah merencanakan atau pun mengorganisasi pembakaran. Dia berkelit, tiga remaja mem-bakar Alkitab Perjanjian Baru tersebut ketika dirinya sudah tidak berada di lokasi.
Saat dia mengetahui aksi tersebut, dirinya berusaha menghentikan pembakaran tersebut.
Seperti diketahui, ada se-kitar 200 Alkitab Perjanjian Baru yang terlanjur terbakar. Namun menurut Aharon, dia berhasil menyelamatkan 200 lainnya.(cnn/*)