Keberangkatan Gus Dur ke Amerika untuk menghadiri undangan LSM Yahudi, Simon Wiesenthal Center dan kemungkinan menghadiri ulang tahun Israel mendapat kecaman
Rencana kedatangan Gus Dur dalam acara ulang tahun mantan PM Israel Simon Perez menuai kritik. Salah satunya terlontar dari mulut mantan Ketua MPR Amin Rais.
"Gus dur itu aneh! Israel itu negara zionis yang menjajah Palestina dan Israel itu negara yang sering melakukan kejahatan moral. Terus ngapain Gus Dur ke sana?" ujar Amin dikutip Okezone di Bandung, ahad (4/5) malam kemarin.
Sebagaimana diketahui, Gus Dur kini berada di Amerika guna menghadiri undangan sebuah LSM Yahudi, Simon Wiesenthal Center. Sebelum berangkat, kepada wartawan, Gus Dur juga mengatakan kemungkinan menghadiri undangan ulang tahun ke-60 Negara Yanudi-Israel dari Shimon Peres.
"Saya sih datang-datang saja kenapa sih. Saya juga pernah dikritik sama ngapain datang ke Israel, kalau kamu membela hak asasi manusia ya belalah," seloroh Gus Dur dikutip Okezone.
Selain Amin Rais, sebelum ini, rencana kehadiran Gus Dur ke Israel juga pernah disinggung sayap pejuang Palestina, Hamas.
Menurut Hamas, daripada merayakan penjajahan Israel terhadap Palestina, lebih baik Gus Dur menjenguk dan membantu 1,5 juta rakyat Palestina di Gaza yang sedang kelaparan dan krisis bahan bakar, karena diblokade Israel.
Pernyataan ini pernah disampaikan Dr Musa Abu Marzuk, Wakil Kepala Biro Politik Hamas dalam sebuah wawancara khusus dengan
www.hidayatullah.com dari Suriah.
Menurut Abu Marzuq, merayakan 60 tahun berdirinya Zionis Israel sama halnya merayakan pembantaian, pengusiran, perusakan kebun-kebun dan penjajahan atas rakyat Palestina dan Masjidil Aqsa.
"Bagaimana mungkin seorang Muslim seperti Abdurrahman Wahid tega ikut serta merayakan kezaliman atas saudara-saudara Muslimnya sendiri?" tukasnya saat ditemui oleh hidayatullah. di kantornya di Damaskus. Abu Marzuq, yang menjabat Wakil Kepala Biro Politik Hamas menyebut rencana itu, "sungguh-sungguh memalukan."
Menurut Abu Marzuq, kalau Presiden AS George Bush menghadiri perayaan seperti itu, dirinya masih bisa memahami, tapi kalau seorang bekas presiden dari sebuah bangsa Muslim terbesar di dunia yang melakukannya, "sungguh memalukan."
Lebih jauh, Dr Musa menyarankan agar tokoh-tokoh Indonesia untuk datang sendiri melihat keadaan saudara-saudaranya di Gaza. [ .hidayatullah.]